Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Rezeki

   Di penghujung bulan, uang Maya tinggal 20 ribu. Dengan lima orang anak yang dimilikinya, tentu saja uang itu tak cukup untuk 2 hari ke depan. Syukurlah ada teman yang memesan kue padanya. Bahan-bahan kue sudah tersedia. Yang penting dia mau bekerja pastilah dapat uang. Dengan semangat, Ia membuat kue pesanan hingga larut malam.    Keesokan paginya, Maya menyambut hari dengan gembira. Dia yakin akan mendapatkan rezeki dari jerih payahnya semalam. Kue hasil buatannya diberikan pada temannya dan dia mendapatkan 100 ribu. Dia bersyukur, kerja keras hingga larut malam terbayar juga. Maya pulang ke rumah dengan langkah pasti, membayangkan akan membeli kebutuhan bersama anak-anaknya.    Sampai di rumah, ada seorang tetangga yang duduk lesu di ruang tamunya. Tetangga  tersebut meyampaikan bahwa maksud kedatangannya adalah meminjam uang 100 ribu untuk membeli untuk membeli obat. Dengan hati berat, Maya meyakinkan dan memaksakan diri untuk memberikan ...

Menyesal

Cuaca panas begini bener-bener bikin gerah, apalagi dari tadi jalanan pada macet. Keringat yang bercucuran membuatku makin kehausan. Akhirnya aku mampir di kedai jus buah. Aku memesan jus alpukat kesukaanku. Ketika menunggu jus , seorang pengemis perempuan tua datang meminta. Malas merogoh-rogoh isi tas, akhirnya kuberikan saja duit alakadarnya. Lantas dari mulutnya meluncur doa-doa yang indah untukku. Tak kukira dia mendoakanku semoga panjang umur, banyak rezeki, dilancarkan urusan hidupku dan beberapa doa lain. Duit alakadarnya ditukar dengan rentetan doa indah. Malunya aku.

Doa Yang Sederhana

Nada memiliki halaman yang sangat luas yang ditumbuhi bermacam-macam pohon. Membersihkan daun-daunnya yang berguguran cukup membuat Nada berkeringat setiap sore. Rumput-rumput yang tumbuh biasanya dicabut oleh Nada, karena bisa menjadi tempat persembunyian ular. Musim hujan membuat rumput menjadi sangat subur dan tinggi. Nada yang sedang lelah dan mungkin bosan, memandangi rumput dari balik jendela kamarnya. Dia berdoa kiranya ada rezeki untuk membayar orang mencabut rumput yang sudah semakin tinggi. Setiap kali dia melihat jendela kamarnya dia berdoa. Berhari-hari dia melakukan hal tersebut. Hingga suatu saat datang seorang tetangga membawa sabit ke rumahnya. Orang itu meminta ijin memotong rumput Nada untuk makan kambingnya.