PENGALAMAN DISENGAT TAWON, ATASI DENGAN AIR KELAPA
MUSIBAH SEBAGAI PENGINGAT
Aku pikir, perlu berbagi cerita ini, semoga bisa bermanfaat bagi semua. Saat itu, Jum’at 29 Mei 2015, tepat satu hari setelah 35 tahun usiaku, ada kejadian yang semoga tidak akan terlupa.
Aku pikir, perlu berbagi cerita ini, semoga bisa bermanfaat bagi semua. Saat itu, Jum’at 29 Mei 2015, tepat satu hari setelah 35 tahun usiaku, ada kejadian yang semoga tidak akan terlupa.
Hari itu, seperti biasa, kegiatan rutinku adalah menjemput Firraz, anakku yang duduk di SD kelas 3. Begitu aku turun dari motor, pundak kanan bagian belakang terasa sakit dan panas. "Ini pasti sengatan tawon". Aku berjalan sambil memencet tawon di pundak. Dua menit kemudian, lidahku gatal, aku masih membonceng anakku menuju rumah. Lima menit kemudian, telapak tangan dan telapak kaki terasa sangat panas, gatal, kesemutan yang hebat. Aku masih sempat memasukkan motor ke dalam rumah, dan segera memutuskan untuk segera ke UGD dengan bantuan siapapun. Kebetulan hanya ada dua anak yang masih kecil dan mertua perempuan di rumah. Suamiku sedang menempuh pendidikan di luar daerah.
Aku menghubungi suami meminta doanya, keluar rumah dan segera mencari bantuan. Kebetulan ada seorang tetangga yang lewat, “Tolong antar aku ke rumah sakit!, aku disengat tawon”. Kemudian dia berkata, “Kenapa gak pakai air kelapa Bu?”. “Kalau begitu tolong carikan ” ujarku tanpa malu. Sesaat kemudian kesemutan dan rasa panas menyebar ke seluruh tubuh, badan terasa sangat lemas, ada sinar yang sangat terang di depan mataku, saluran nafas yang terasa sangat sempit dan tidak lagi bisa mendengar suara. Masyaallah, aku sangat panik. Dan di saat itulah aku mencoba menenangkan diri, aku pasrahkan diri ini pada Allah semata. aku hujamkan kalimat di dalam dada,
HASBUNALLAH WA NIKMAL WAKIL, NIKMAL MAULA WA NIKMAL NASHIR.....
Cukuplah Allah bagiku, Sebaik2nya Pengurus dan Penolong..
Bersamaan dengan itu, tetanggaku memberikan gelas berisi air kelapa. Aku mencoba minum dan heran sekali air tidak bisa melewati kerongkongan ini. Ya Allah, Tolonglah hamba.. Berikanlah kepada hamba umur lagi, dosa2 hamba membumbung tinggi, anak2 hamba masih kecil dan suami yang saat ini jauh dari hamba. Sambil terus aku baca dzikir itu, akhirnya aku berhasil menelan 3 teguk. Inilah detik-detik yang sangat berharga.
Seperti disulap, aku merasa saluran nafas mulai melebar, pandangan dan pendengaran mulai jelas, Tiba-tiba mobil tetangga sudah berada di depanku siap membawaku ke UGD. Alhamdulilah..
Di mobil menuju rumah sakit, perut terasa mual, beberapa kali hendak muntah. Sampai di UGD, para dokter dan perawat menyambut dengan pertolongan yang cepat. Padahal saat itu kondisiku sudah jauh lebih baik. Ada yang mengukur tekanan darah, memasang infus, memasang oksigen dan memberi injeksi dexa dan ranitidin. Beberapa waktu kemudian, kondisiku sudah stabil, bahkan rasanya seperti mimpi. Ternyata air kelapa sangat dasyat pengaruhnya terhadap racun tawon, Subhanallah...
Dari pengalaman yang aku alami ini, ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik :
1. Musibah datang tiba-tiba, maka bersiap-siaplah menghadapinya.
Takdir sudah ditentukan, tak bisa dimajukan atau dimundurkan. Kita tidak tahu kapan akan mati, dan betapa mengerikan ketika ajal menjemput, kita masih sibuk dengan perbuatan yang tidak bermanfaat bahkan perbuatan dosa. Maka dari itu, kita harus belajar membiasakan berdzikir, memohon ampun dan memuji kebesaran Allah juga membisakan diri berbuat baik dan meninggalkan perbuatan yang sia-sia. Betapa senangnya jika, ketika ajal datang kita sedang berbuat kebaikan.
2. Jagalah hubungan dengan sesama manusia karena kita tidak tahu siapa yang menolong kita.
Hapuskan dendam, maafkan semua kesalahan orang-orang yang telah menyakiti kita dan mulailah menjalin hubungan baik kepada siapapun. Bisa jadi orang yang tidak kita sukai itulah yang akan menolong kita.
Berbuat baiklah pada suami, anak, orang tua dan orang-orang di sekitar kita karena merekalah kunci surga kita. Mereka akan mengenang kita saat kita tak lagi ada di dunia.
3. Jangan meremehkan hal yang kecil.
Lihatlah, tawon yang beratnya bisa ribuan kali lebih ringan dari kita , sengatnya bisa mengacaukan tubuh kita, bahkan membunuh kita.
Aku tidak bisa membayangkan, bagaimana jika yang menyengatku lebih dari satu tawon. Satu ekor saja sedasyat itu rasanya. Terimakasih Ya Allah, hamba sudah melewati semua ini dengan kasih sayang-Mu dan hamba bersyukur, semua ini sungguh sangat berharga bagi hamba.
Komentar
Posting Komentar